Samba Adat Kurai Kota Bukittinggi

 


    Kurai merupakan nagari yang terletak di Kota Bukittinggi. Kurai merupakan istilah yang dipakai sebagai penanda orang asli Bukittinggi atau masyarakat pertama yang mendiamin Bukittinggi disebut sebagai orang Kurai. Nagari kurai ini terbagi menjadi 5 (Lima) jorong yaitu

  • Jorong Tigo Baleh
  • Jorong Koto Selayan
  • Jorong Mandiangin
  • Jorong Guguak Panjang
  • Jorong Aua Birugo

    Maka dari itu diberi nama Nagari Kurai Limo Jorong. Dari jorong tersebut dipimpin oleh Pangka Tuo Nagari. Suku yang berada di nagari Kurai berupa Guci, Pisang, Koto, Tanjuang, Jambak dan Sikumbang.

    Masyarakat kurai sangat kental dengan adat budaya yang menjadi tradisi secara turun temurun dari niniak mamak. Nagari ini berpedoman kepada falsafah Minangkabau yaitu Adaik Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah artinya segala sesuatu selalu berkaitan dengan aturan adat, yang mana aturan adat selalu berpedoman kepada agama islam yang dasarnya adalah Al-Qur'an.

    Dinagari Kurai ini yang terdapat masjid yang menjadi pedoman atau masjid asli yaitu Masjid Jamiak Tigo Baleh, Masjid Jamiak Aur Kuning, Masjid Jamiak Tarok, Masjid Jamiak Gansala, Masjid Jamiak Surai Gadang, Masjid Jamiak Birugo, Masjid Agung Tangah Sawah, dan Masjid Jamiak Gunjo.

Pengertian Samba Adat Kurai

    Samba adat Kurai merupakan samba “lauk” pencampur nasi yang wajib dihidangkan dan dikonsumsi saat makan dalam upacara adat di Nagari Kurai Limo Jorong. 

    Samba “lauk” adat ini memiliki kemewahan yang tersendiri karena sambanya berasal dari daging sapi yang memiliki protein tinggi sehingga orang kurai disebut sebagai orang berdarah biru artinya keturunan bangsawan.

Prosesi Adat Kurai Limo Jorong

  1. Batagak Gala Panghulu
  2. Baralek Kawin (Nikah)
  3. Baralek Khatam Al-Quran
  4. Mananti Marapulai di Rumah Anak Daro “Menunggu mempelai laki-laki datang kerumah mempelai perempuan”
  5. Manjalang kandang “keluarga laki-laki datang kerumah keluarga perempuan setalah acara pernikahan”
  6. Maantaan paja “mengantarkan anak setelah lahir kerumah ibunya oleh bako yang telah dijemput sebelumnya”
  7. Mandoa Pusaro “Makan setelah selesai pemakaman di kuburan”
  8. Dan proses adat lainnya

 Macam-macam samba adat kurai

  1. Samba randang, diibaratkan pemiliknya Inyiak Dt. Bandaro suku Guci
  2.  Samba anyang dagiang, diibaratkan pemiliknya inyiak Dt Yang Pituan suku Pisang
  3.  Samba ikan pangek kuniang, diibaratkan pemiliknya inyiak Dt. Marajo suku Guci
  4. Samba taruang bulek bagoreng balado jo santan pakek, diibaratkan pemiliknya Inyiak Dt Pangulu Basa suku Sikumbang, 
  5.  Samba gulai ayam naneh, diibaratkan pemiliknya Inyiak Dt Sati suku Sikumbang,
  6. Samba karupuak tunjuak bamaco arai, diibaratkan pemiliknya Inyiak Dt Simajo Nan Panjang suku Tanjung.  

     Samba tambahan atau pengganti

  1. Samba sayua lobak putih atau sayua buncis putih
  2. Samba paruik (perut sapi)
  3. Samba pergedel kentang 

Filosofi Samba Nan Anam Kurai 

    Samba "lauk" yang disajikan saat makan secara adat berjumlah enam samba, yang mana samba itu merupakan bagian dari adat yang berasal dari ketika berdirinya adat samba pun berdiri sehingga samba adat disebut sebagai samba dasar yang wajiib ada dalam acara adat.

    Samba adat kurai ini sangat penting dihidangkan dalam ada prosesi adat karena samba nan anam itu milik niniak mamak. Sebagai contoh jika samba adat tidak lengkap anam samba maka prosesi adat kurang sempurna ataupun acara tidak bisa dimulai dan hal ini akan di permasalahan di dalam panitahan “persembahan” adat Kurai Limo Jorong. Samba adat Kurai ini menjadi lambang adat.

Parabuangan/Paminum Kopi Adat Kurai 

    Parabuangan/Paminum kopi merupakan hidangan wajib yang disajikan setelah makan adat. Hidangan ini sebagai menu penutup dalam acara adat, bahkan sebagai simbol penyelesaian semua masalah. Berikut jenis parabuangan adat kurai :

  1. Kalamai, milik Dt Rajo Endah suku Tanjuang artinya masalah untuk diselesaikan,
  2.  Ajik, milik Dt Rajo Mantari suku Jambak artinya proses penyelesaian masalah hampir selesai,
  3. Pinyaram, milik Dt Sati suku Sikumbang artinya proses penyelesaian hampir mendekati kesempurnaan,
  4.  Inti, milik Dt Bandaro suku Guci artinya penyelesaian masalah yang sudah bulat,
  5.  Pisang Gadang, milik Dt Yang Pituan suku Pisang artinya penyelesaian telat amat sempurna
 
 
Berikut informasi lengkap mengenai samba adat kurai Bukittinggi
Catatan : 
karena kebudayaan Minangkabau adalah sebuah kebudayaan yang berkembang dari mulut ke mulut tidak menutup kemungkinan ada hal yang terlewatkan oleh penulis di artikel ini. Dalam penulis ini informasi penulis dapatkan dari niniak mamak dan bundo kanduang kurai limo jorong untuk menambah informasi di blogger ini.

 

 

Komentar